Kamis, 07 Juli 2011

KURANGI PENGGUNAAN INSEKTISIDA BERBAHAN KARBOFURAN


Furadan, Kurater, Kresnadan adalah beberapa contoh saja insektisida berbahan aktif karbofuran. Karbofuran merupakan bahan aktif insektisida yang aplikasinya umumnya dilakukan ditaburkan kedalam tanah. Insektisida ini ini biasanya mempunyai formulasi Granule (G). Bahan dasar insektisida ini adalah pasir yang kemudian dicampur dengan bahan aktif karbofuran dengan konsentrasi 3 gr/ 1 kg pasir.
Gambaran sederhana cara kerja karbofuran adalah jika diaplikasikan ke dalam tanah dengan segera karbofuran akan terserap oleh tanaman. Karbofuran akan masuk ke dalam seluruh jaringan tanaman tidak terkecuali daun dan buahnya. Ketika ada serangga yang memakan salah satu bagian tanaman tesebut serangga tersebut akan keracunan karbofuran dan akhirnya akan mati.
Insektisida berbahan aktif karbofuran merupakan insektisida legendaris yang masih sering digunakan sampai sekarang karena memang efikasinya yang masih lumayan. Di pulau jawa saja insektisida ini digunakan tiap tahun mencapai ribuan ton (menurut rekan saya salah satu penjual pestisida). 

"Kurangi Penggunaan Insektisida Karbofuran Atau Tanahmu Akan Hancur?". Karbofuran merupakan bahan aktif insektisida yang mempunyai spektrum sangat luas. Jika diaplikasikan ke dalam tanah bukan hanya serangga hama saja yang akan mati tetapi semua habitat (binatang) yang ada didalam tanah tersebut akan musnah. termasuk mikroorganisme pengurai, cacing tanah dan belut. Padahal kita ketahui ketiga mahkluk hidup tersebut adalah teman petani. Fakta ini bukan omong kosong belaka tetapi sudah saya amati bertahun-tahun. Kalau anda tidak percaya silakan perhatikan apa yang akan terjadi pada binatang-binatang tersebut beberapa hari setelah aplikasi karbofuran.
Mikro organisme pengurai dan cacing tanah merupakan mahkluk tuhan yang sangat berguna bagi petani dan bisa dibilang sahabat petani. Keduanya sangat berguna untuk proses penyuburan tanah . Bayangkan apa yang akan terjadi jika tanah tanpa mikro organisme pengurai dan cacing? semua bahan organik sampah, seresah dan sisa-sisa tanaman tidak akan bisa hancur dan tidah bisa berubah menjadi pupuk organik. Bukankah tanah akan sangat tandus? Tanah kita kesuburannya akan hancur.
Oleh karena itu kita harus lebih bijaksana dalam memilh pestisida untuk kita aplikasikan pada tanah kita. Alih-alih mengendalikan hama/ penyakit tetapi kita mendapat kerugian dari hal lain yang lebih besar. Carilah pestisida yang lebih ramah lingkungan dan lebih selektif dalam membunuh OPT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar