Kamis, 14 April 2022

PENGEMBANGAN BUDIDAYA HORTIKULTURA MODEL CLOSED-LOOP DI KABUPATEN SUKABUMI

 Latar Belakang

Sektor pertanian sering menghadapi persoalan mismatch antara produksi dan pemasaran. Hal ini terjadi karena adanya time lag yang cukup panjang antara waktu penanaman dengan saat produk dikonsumsi. Jarang sekali ditemui petani atau sekelompok petani dapat memenuhi secara persis apa yang diinginkan oleh pasar, baik dalam hal kuantitas maupun kualitas. Akibatnya, baik petani maupun konsumen sering menghadapi ketidakpastian pasokan dan harga.

Ini memerlukan upaya serius yang melibatkan berbagai aktor untuk dapat memberikan perubahan pada produktivitas pertanian dan jaminan pasar. Upaya optimalisasi baik manajemen produksi dan pemasaran hasil akan lebih mudah bila petani memperoleh contoh nyata yang dapat ditiru dari petani lain. Model closed-cloop ke depan diharapkan dapat menjadi success story yang dapat menjadi salah satu referensi dalam pengembangan bisnis hortikultura di Indonesia.

 

Model Closed-Loop Implementasi di Sukabumi

Potensi berbagai pihak untuk bekerjasama dalam mengoptimalkan potensi sumberdaya dalam memecahkan berbagai tantangan di sektor pertanian terbuka lebar. Dalam hal ini, keberadaan para aktor di sepanjang rantai nilai pertanian, mulai dari hulu sampai ke hilir, from the field to the table, tidak boleh dipandang selalu dari sisi kompetisi, yang dalam slogan lama akan dapat menciptakan efisiensi. Dengan perkembangan situasi global dan domestik yang semakin vulnerable dan uncertain, maka sinergi antar aktor untuk menciptakan iklim berusaha yang berdaya saing, sekaligus berkeadilan, hendaknya lebih ditonjolkan dalam era pasca pandemi covid, termasuk dalam bidang pertanian.

Sebagai model bisnis awal untuk closed-loop, yang dikoordinasi oleh KADIN dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan di dukung oleh Pemerintah Daerah, komoditas cabe dipilih karena masih besarnya tantangan peningkatan produktivitas dan fluktuasi harga yang terjadi baik di pasar maupun di tingkat petani. Dari sisi sarana produksi pertanian, beberapa pihak dapat bersinergi secara langsung untuk mendukung aplikasi pertanian yang lebih presisi. Pada closed-loop ini PT. Ewindo sebagai produsen utama benih hortikultura akan menyediakan benih yang diperlukan untuk budidaya sayuran. PT. Pupuk Kujang Cikampek berperan dalam pendampingan aplikasi pupuk sehingga lebih optimal. PT. Syngenta berperan dalam penanggulangan hama dan penyakit. Perbaikan penggunaan faktor produksi utama dalam budidaya cabe oleh petani harus diikuti dengan tahap selanjutnya yang akan menentukan besaran penerimaan petani.

Setelah dilakukan proses panen dan penanganan pasca panen dengan baik, maka pasar yang menjadi muara dari produksi petani harus disiapkan dengan baik. Untuk dapat menjamin keberlanjutan dari proses pemasaran yang efisien, dukungan kelembagaan petani yang mapan sangat diperlukan. Dari kondisi saat ini akan dapat diidentifikasi tahapan pengembangan kelembagaan misalnya dari kelompok atau gapoktan menjadi koperasi atau dapat secara langsung membentuk korporasi petani. Idealnya, korporasi petani ini yang akan mengelola bisnis mulai dari penyediaan sarana produksi, budiaya yang sesuai dengan prosedur baku dan pemasaran produk, yang dimulai dengan sortasi, pengemasan sampai transportasi ke pasar penampung atau kosumen akhir. Dalam hal ini Paskomnas yang mempunyai jejaring pasar induk yang sudah baik, dapat melakukan kesepakatan yang bersifat jangka panjang dengan kelembagaan petani yang dibentuk tersebut. Selain itu, industri seperti PT. Indofood juga dapat melakukan kontrak dengan petani untuk kebutuhan pasokan secara rutin dalam jumlah yang memadai. Perusahaan lainnya ada Eden Farm yang siap bekerjasama dengan petani untuk menyerap hasil produksi petani.

Pengembangan model closed-loop harus didukung oleh teknologi informasi (ICT) yang memadai. Pengalaman dari Mercy Corp Indonesia yang sedang mengelola kegiatan pengembangan ICT pemberdayaan peran penyuluh di daerah beririgasi, termasuk di Sukabumi, diseminasi teknologi pertanian mulai dari penyediaan benih, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit sampai kepada pemasaran dapat dilakukan secara digital. Dalam hal ini, di Sukabumi akan di dukung oleh PT MSMB sebagai pengembang aplikasi RiTx Bertani.

Model closed-loop bersifat tidak kaku, peran dari aktor lain seperti perusahan-perusahan penyedia jasa asuransi pertanian, dll, tentu akan sangat bermanfaat. Untuk pembiayaan dalam closed-loop Sukabumi bekerjasama dengan BNI.



Value co-creation dari model dapat disusun setidaknya untuk meningkatkan kinerja bisnis hortikultura melalui sinergi antar pemangku kepentingan dalam budidaya cabe oleh petani. Peningkatan produktivitas dan tingkat harga yang lebih tinggi yang diterima oleh petani saat panen adalah contoh dari keluaran yang terukur. Dalam implementasi kegiatan ini tentunya petani bukan menjadi obyek. Dalam hal ini peran petani tokoh atau champion sangat penting. Dengan keberadaan duta petani milenial, Tokoh muda petani di daerah ini, bersama-sama dengan ratusan petani hortikultura siap menjadi bagian sentral. Mereka akan terus didorong oleh para penyuluh yang sudah dilengkapi dengan fasilitas ICT.

Program closed-loop di Sukabumi merupakan pilot project beserta Kabupaten Garut, hal ini dikarenakan di dua kabupaten ini terdapat program yang sedang berlangsung yakni ICT ADB Project yang bernama Leveraging ICT for Irrigated Agrucultural Extension. Oleh karena itu kenapa program closed-loop ini ada di Kelompok Tani Mandiri Desa Selaawi, Kecamatan Sukaraja.



Pelaksanaan program closed-loop di Sukabumi sudah dilaksanakan semenjak bulan November yang di awali dengan audiensi dari Kementerian Koordinator Perekonomian dengan Pemda Kabupaten Sukabumi. Adapun tahapan dari awal pelaksanaan audiensi sampai launching program closed-loop di jelaskan dalam tabel berikut:

TAHAPAN KEGIATAN KEMITRAAN CLOSED LOOP KOMODITAS HORTIKULTURA KABUPATEN SUKABUMI

NO

TANGGAL

KEGIATAN

LOKASI

1

12 November 2020

Audiensi Kementerian Koordinator Perekonomian dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi untuk kegiatan Kemitraan Closed Loop Komoditas Hortikultura

Pendopo Kabupaten Sukabumi

2

23 Desember 2020

Assessment CPCL Kemitraan Closed Loop Komoditas Hortikultura

Kantor BPP Kecamatan Sukaraja

3

28 Desember 2020

Assessment CPCL Kemitraan Closed Loop Komoditas Hortikultura

Poktan Tani Mandiri

4

25 Januari 2021

Assessment CPCL Kemitraan Closed Loop Komoditas Hortikultura oleh BNI

Kantor BPP Kecamatan Sukaraja

5

27 Januari 2021

Assessment CPCL Kemitraan Closed Loop Komoditas Hortikultura

Poktan Bibilintik II dan Poktan Tani Mandiri

6

8 Februari 2021

Penandatanganan Mou Kemitraan Program Closed Loop

Kantor Kemenko Perekonomian

7

24 Februari 2021

Rapat opsi Tanaman Tumpangsari dan RAB dengan Paskomnas

Virtual via zoom

8

25 Februari 2021

Rapat Kebutuhan, spesifikasi, dan jadwal pengiriman CRM dengan Indofood

Virtual via zoom

9

25 Februari 2021

Rapat revisi RAB CRM dan tumpangsari dengan BNI

Virtual via zoom

10

26 Februari 2021

Rakor Pelaksanaan Kemitraan Closed Loop Komoditas Hortikultura

Hotel Selabintana

11

27 Februari 2021

Diskusi Implementasi SOP Kemitraan Closed Loop Komoditas Hortikultura

Poktan Tani Mandiri

12

8 Maret 2021

Rapat Koordinasi Pemasaran Produk Holtikultura

Kantor Paskomnas Indonesia

13

24 Maret 2021

Penanaman Perdana Kemitraan Closed Loop Komoditas Hortikultura

Learning Center Closed Loop Komoditas Hortikultura

 

Berikut CPCL Closed-loop data awal untuk selanjutnya dilakukan assessment Bersama yang dilaksanakan di kantor BPP Kecamatan Sukaraja.

CPCL KEGIATAN CLOSED LOOP

KECAMATAN SUKARAJA KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2020

NO

NAMA PETANI

KELOMPOK TANI

DESA

LUAS (M2)

JADWAL TANAM

1

H. Ade

Tani Jaya

Pasirhalang

4000

Januari 2021

2

Syamsul

Mekar 2

Pasirhalang

5000

Januari 2021

3

Ece Sasmita

Mekar 2

Pasirhalang

3500

Januari 2021

4

Abim

Mekar 2

Pasirhalang

1500

Januari 2021

5

Jahid

Bibilintik 2

Langensari

1000

Januari 2021

6

Asep

Bibilintik 2

Langensari

1000

Januari 2021

7

Dedi Supriyadi

Bibilintik 2

Langensari

500

Januari 2021

8

Solehudin

Bibilintik 2

Langensari

2000

Januari 2021

9

Saepudin

Bibilintik 2

Langensari

2000

Januari 2021

10

Ma'up

Bibilintik 2

Langensari

3000

Januari 2021

11

Dadun

Bibilintik 2

Langensari

2000

Januari 2021

12

Asep Junaedi

Tani Mandiri

Selaawi

3500

Januari 2021

13

Bu Hanan

Tani Mandiri

Selaawi

2000

Januari 2021

14

Agung

Tani Mandiri

Selaawi

3000

Januari 2021

15

Sandi

Faju Silvi

Margaluyu

2000

Januari 2021

16

Pak Tjipta

Faju Silvi

Margaluyu

1000

Januari 2021

17

Rifki Ismail Apriansyah

Bibilintik 2

Langensari

2000

Februari 2021

18

Ujang Solehudin

Harapan Maju 1

Selawangi

5000

Januari 2021

 

Jumlah

44000

4.4 Ha

 

Setalah dilakukan assessment ada beberapa petani yang mengundurkan diri bergabung dalam program dan berikut CPCL Closed-loop hasil assessment untuk selanjutnya dilakukan BI checking oleh BNI sebagai proses yang harus dilalui untuk memperoleh pembiayaan dari perbankan.

CPCL KEGIATAN CLOSED LOOP

 

KECAMATAN SUKARAJA KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2020

 

 

NO

NAMA PETANI

KELOMPOK TANI

DESA

LUAS (M2)

JADWAL TANAM

Ketinggian Lahan (m DPL)

Pengalaman tanam cabe (Tahun)

1

H. Ade

Tani Jaya

Pasirhalang

       4.000

Januari 2021

500 m DPL

New

2

Jahid

Bibilintik 2

Langensari

       1.000

Januari 2021

750 m DPL

20 THN

3

Asep

Bibilintik 2

Langensari

       1.000

Januari 2021

750 m DPL

New

4

Solehudin

Bibilintik 2

Langensari

       2.000

Januari 2021

750 m DPL

7 THN

5

Saepudin

Bibilintik 2

Langensari

       2.000

Januari 2021

750 m DPL

10 THN

6

Ma'ruf

Bibilintik 2

Langensari

       3.000

Januari 2021

750 m DPL

20 THN

7

Dadun

Bibilintik 2

Langensari

       2.000

Januari 2021

750 m DPL

10 THN

8

Asep Junaedi

Tani Mandiri

Selaawi

       3.500

Januari 2021

850 m DPL

30 THN

9

Bu Hanan

Tani Mandiri

Selaawi

       2.000

Januari 2021

800 m DPL

12 THN

10

Agung

Tani Mandiri

Selaawi

       3.000

Januari 2021

800 m DPL

3 THN

11

Ujang Sandi

Faju Silvi

Margaluyu

       2.000

Januari 2021

800 m DPL

4 THN

12

Pak Tjipta

Faju Silvi

Margaluyu

       1.000

Januari 2021

850 m DPL

10 THN

13

Rifki Ismail Apriansyah

Bibilintik 2

Langensari

       2.000

Februari 2021

750 m DPL

New

14

Ujang Solehudin

Harapan Maju 1

Selawangi

       5.000

Januari 2021

450 m DPL

25 THN

15

Ujang Miftahudin

Tani Mandiri

Selaawi

       2.000

Januari 2021

850 m DPL

1 THN

 

Total

 

 

     35.500

 

 

 

 

Dari 15 orang CPCL yang lolos BI Checking hanya ada 5 orang yakni : Solehudin, Saepudin, Agung, Ujang Sandi, Ujang Miftahudin. Namun dari 5 orang ini yang akhirnya mendapatkan KUR BNI ada 3 orang yakni, Solehudin, Ujang Sandi, dan Ujang Miftahudin. Agung mengundurkan diri karena tidak diijinkan oleh istrinya, dan Saepudin tetap ikut program closed-loop dengan biaya sendiri tanpa pembiayaan dari perbankan. Berikut CPCL terakhir untuk program Closed-loop Sukabumi:

CPCL KEGIATAN CLOSED LOOP

KECAMATAN SUKARAJA KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2021

 

NO

NAMA PETANI

LUAS (M2)

Tanaman Utama

Pembiayaan

Pilihan Tanaman Tumpangsari

 

1

Solehudin

        2.000

CRM

 KUR BNI

Sawi Putih, Buncis

 

2

Saepudin

        1.000

CMK

 Biaya sendiri

Sawi Putih, Buncis

 

3

Asep Junaedi

        4.000

CRM

 Biaya sendiri

Sawi Putih, Buncis

 

4

Ujang Sandi Priatna

        1.000

CRM

 KUR BNI

Sawi Putih, Buncis

 

5

Ujang Miftahudin

        2.000

CRM

 KUR BNI

Sawi Putih, Buncis

 

Total

      10.000

 

 

 

 

 

Dalam Program closed-loop ini petani di ajak untuk lebih professional karena sudah bekerja sama dengan off-taker sehingga harus di buat rencana tanam dan panen (tabel terlampir).

Akomodasi Hasil Produksi

Untuk mengirim hasil produksi petani closed-loop ke Paskomnas biaya transportasinya akan di support oleh Kementerian Pertanian yang akan diajukan melalui Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi sebanyak 30 kali panen. Selain itu, Kementerian Pertanian akan support untuk keperluan sewa Gudang selama 7 bulan karena untuk Kerjasama dengan PT Indofood Kelompok Tani harus memiliki Gudang pemilahan hasil panennya. Untuk peralatan yang di butuhkan untuk Gudang belum tersedia, harapannya sementara ini bisa di support oleh Pemda Kabupaten Sukabumi.

 





SINERGITAS PROGRAM CLOSED-LOOP DENGAN PROGRAM YESS

Off-taker yang sudah akan Kerjasama dengan Kelompok Tani Tani Mandiri adalah Paskomnas dan PT Indofood. Untuk Kerjasama dengan Paskomnas, Paskomnas mendorong Kelompok Tani menjadi Koperasi karena peluang Kerjasama dengan koperasi akan lebih luas. Dengan dorongan tersebut dan ada peluang dari Kementerian Koperasi dan UMKM apabila Kelompok Tani sudah menjadi Koperasi maka ada program dari Kementerian Koperasi dan UMKM.

Dengan adanya peluang-peluang tersebut, Program Closed-loop dan BPP Kecamatan Sukaraja mendorong dan memfasilitasi Kelompok Tani Tani Mandiri menjadi Koperasi. Saat ini proses pembentukan Koperasi dari Poktan ini sedang menunggu Akta Notaris. Poktan Tani Mandiri sudah bertransformasi menjadi Koperasi Produksi Tani Mandiri Sejahtera Sukabumi.

Dengan sudah bertransformasinya Poktan menjadi Koperasi, Prof. Firdaus sebagai akademisi dari program Closed-loop beserta Kemenko Perekonomian mendorong Program Closed-loop untuk bersinergi dengan Program YESS. Integrasi ini di maksudkan agar petani muda yang bergabung dalam program YESS dan memiliki minat terhadap hortikultura bisa bergabung dengan program closed-loop yang terlebih dahulu menjadi anggota Koperasi karena Kerjasama dengan off-taker akan dilakukan dengan Koperasi Produksi Tani Mandiri Sejahtera Sukabumi. Proses integrasi kedua program sudah pada tahap identifikasi petani muda yang akan bergabung pada program Closed-loop. Setelah petani muda yang siap bergabung dengan program closed-loop makan akan dilaksanakan launching untuk integrasi kedua program ini. Lebih jelasnya Program integrasi Closed-loop dengan YESS adalah sebagai berikut:

1. Program CL-YESS akan difokuskan di Kecamatan Sukaraja dan luar Kecamatan Sukaraja. Koperasi di lokasi eksisting akan dijadikan sebagai hub/agregator.

2. Pada tanggal 31 Mei 2021 minimal 15 petani CPCL hortikultura Kec. Sukaraja sudah teridentifikasi untuk tergabung dalam program CL-YESS. Petani CL yg belum masuk dalam CPCL YESS akan dimasukkan dalam CPCL YESS Kabupaten Sukabumi.

3. Kegiatan yang dilakukan dalam program CL-YESS adalah pelatihan kelas khusus dimulai dari aktivitas sebagai berikut:

a. Pengenalan pasar dan motivasi usaha dari para pakar bisnis (KADIN, PT Paskomnas Indonesia, Eden Farm, PT Indofood, dll) pada minggu kedua Juni 2021;

b. Pelatihan GAP dan GHP, serta pelatihan crop management;

c. Pelatihan literasi keuangan/manajemen keuangan bertani;

d. Digitalisasi pertanian;

4. Selanjutnya akan dilakukan persiapan launching integrasi program Closed-Loop dan YESS dan sekaligus penetapan Koperasi Produsen Tani Mandiri Sejahtera Sukabumi sebagai hub integrasi bisnis.