Rabu, 21 September 2022

Arang Aktif Sebagai Pengendali Residu Pestisida

 


Dari aplikasi pestisida pada suatu tanaman di lahan pertanian, maka kurang lebih 60% pestisida akan jatuh ke tanah dan dari pestisida tersebut kemudian menjadi permasalahan besar bagi kualitas lingkungan, karena akan terbawa aliran air dan akhirnya masuk ke sungai hingga berpotensi membahayakan hewan ternak bahkan manusia.

Agar residu pestisida di dalam tanah tersebut tidak terbawa aliran air maka residu itu perlu ditahan dengan suatu bahan yang dapat menyerap (imobilisasi), yakni arang aktif yang memiliki kemampuan menyerap polutan.

Arang aktif dapat dibuat dari limbah pertanian yang melimpah yaitu sekam padi atau tempurung kelapa, atau limbah pertanian lainnya melalui proses pemanasan 500oC selama 5 jam dan aktivasi pada tungku listrik dengan suhu 900oC selama 60 menit.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa arang aktif yang berasal dari sekam padi dan tempurung kelapa memiliki daya serap yang tinggi (yang diekspresikan dengan angka lod) terhadap residu pestisida masing-masing sebesar 460,4 dan 1191,8 mg/g.

Mekanisme Degradasi

Rongga arang aktif sangat disukai oleh mikroba (bakteri tanah pendegradasi dan bakteri pengikat nitrogen) sebagai tempat tinggal (rumah), sehingga populasi mikroba tersebut menjadi meningkat dikarenakan di dalam rongga arang aktif terdapat nutrient C dan N yang berasal dari residu pestisida.

Apabila residu pestisida masuk atau terperangkap di dalam rongga arang aktif, maka residu pestisida tersebut akan didegradasi oleh mikroba pendegradasi sehingga residu pestisida akan terurai/terdegradasi.

Hasil penelitian menunjukkan bajwa aplikasi arang aktif di tanah dapat menurunkan residu pestisida organoklorin (lindan, aldrin, dieldrin, DDT, endosulfan dan heptaklor), organofosfat (klorpirifos, diazinon) dan karbamat (karbofuran) dengan kisaran 70-90%. Apabila konsentrasi residu pestisida di tanah dapat ditekan, maka konsentrasi residu pada produk pertanian akan dapat diminimalisir.

Keuntungan penggunaan arang aktif dari limbah pertanian sangat efektif mengendalikan residu pestisida, namun tidak menimbulkan masalah baru bagi lingkungan pertanian karena mudah terdegradasi. Mengatasi pencemaran residu pestisida dan sekaligus mengurangi limbah pertanian. Arang aktif disenangi oleh mikroba pendegradasi sebagai “rumah tinggalnya”. Dari proses pembakaran limbah pertanian dapat dihasilkan bahan kimia berguna.

Dampak negatif residu pestisida terhadap kesehatan manusia adalah dapat mengganggu metabolisme steroid, merusak fungsi tiroid, berpengaruh terhadap spermatogenesis; terganggunya sistem hormone endokrin (hormone reproduksi) atau yang lebih dikenal dengan istilah EDs (Endocrine Disrupting Pesticides), disamping dapat merangsang timbulnya kanker.

Gejala keracunan akut pada manusia adalah paraestesia, tremor, sakit kepala, keletihan dan muntah. Efek keracunan kronis pada manusia adalah kerusakan sel-sel hati, ginjal, sistem saraf, sistem imunitas dan sistem reproduksi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar