Latar Belakang
Sektor pertanian sering menghadapi
persoalan mismatch antara produksi dan pemasaran. Hal ini
terjadi karena adanya time lag yang cukup panjang antara waktu penanaman
dengan saat produk dikonsumsi. Jarang sekali ditemui petani atau sekelompok
petani dapat memenuhi secara persis apa yang diinginkan oleh pasar, baik dalam
hal kuantitas maupun kualitas. Akibatnya, baik petani maupun konsumen sering
menghadapi ketidakpastian pasokan dan harga.
Ini memerlukan upaya serius yang
melibatkan berbagai aktor untuk dapat memberikan perubahan pada produktivitas
pertanian dan jaminan pasar. Upaya optimalisasi baik manajemen produksi dan
pemasaran hasil akan lebih mudah bila petani memperoleh contoh nyata yang dapat
ditiru dari petani lain. Model closed-cloop ke depan diharapkan
dapat menjadi success story yang dapat menjadi salah satu referensi
dalam pengembangan bisnis hortikultura di Indonesia.
Model Closed-Loop Implementasi di
Sukabumi
Potensi berbagai pihak untuk
bekerjasama dalam mengoptimalkan potensi sumberdaya dalam memecahkan berbagai
tantangan di sektor pertanian terbuka lebar. Dalam hal ini, keberadaan para aktor
di sepanjang rantai nilai pertanian, mulai dari hulu sampai ke hilir, from
the field to the table, tidak boleh dipandang selalu dari sisi kompetisi,
yang dalam slogan lama akan dapat menciptakan efisiensi. Dengan
perkembangan situasi global dan domestik yang semakin vulnerable dan uncertain,
maka sinergi antar aktor untuk menciptakan iklim berusaha yang berdaya saing,
sekaligus berkeadilan, hendaknya lebih ditonjolkan dalam era pasca pandemi
covid, termasuk dalam bidang pertanian.
Sebagai model bisnis awal untuk closed-loop,
yang dikoordinasi oleh KADIN dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian,
dan di dukung oleh Pemerintah Daerah, komoditas cabe dipilih karena masih
besarnya tantangan peningkatan produktivitas dan fluktuasi harga yang terjadi
baik di pasar maupun di tingkat petani. Dari sisi sarana produksi pertanian,
beberapa pihak dapat bersinergi secara langsung untuk mendukung aplikasi
pertanian yang lebih presisi. Pada closed-loop ini PT. Ewindo sebagai
produsen utama benih hortikultura akan menyediakan benih yang diperlukan untuk
budidaya sayuran. PT. Pupuk Kujang Cikampek berperan dalam
pendampingan aplikasi pupuk sehingga lebih optimal. PT. Syngenta berperan dalam
penanggulangan hama dan penyakit. Perbaikan penggunaan faktor produksi
utama dalam budidaya cabe oleh petani harus diikuti dengan tahap selanjutnya
yang akan menentukan besaran penerimaan petani.
Setelah dilakukan proses panen dan
penanganan pasca panen dengan baik, maka pasar yang menjadi muara dari produksi
petani harus disiapkan dengan baik. Untuk dapat menjamin keberlanjutan dari
proses pemasaran yang efisien, dukungan kelembagaan petani yang mapan sangat
diperlukan. Dari kondisi saat ini akan dapat diidentifikasi tahapan
pengembangan kelembagaan misalnya dari kelompok atau gapoktan menjadi koperasi
atau dapat secara langsung membentuk korporasi petani. Idealnya, korporasi petani ini yang
akan mengelola bisnis mulai dari penyediaan sarana produksi, budiaya yang
sesuai dengan prosedur baku dan pemasaran produk, yang dimulai dengan sortasi,
pengemasan sampai transportasi ke pasar penampung atau kosumen akhir. Dalam hal
ini Paskomnas yang mempunyai jejaring pasar induk yang sudah baik, dapat
melakukan kesepakatan yang bersifat jangka panjang dengan kelembagaan petani
yang dibentuk tersebut. Selain itu, industri seperti PT. Indofood juga
dapat melakukan kontrak dengan petani untuk kebutuhan pasokan secara rutin
dalam jumlah yang memadai. Perusahaan lainnya ada Eden Farm yang siap
bekerjasama dengan petani untuk menyerap hasil produksi petani.
Pengembangan model closed-loop
harus didukung oleh teknologi informasi (ICT) yang memadai. Pengalaman dari
Mercy Corp Indonesia yang sedang mengelola kegiatan pengembangan ICT pemberdayaan
peran penyuluh di daerah beririgasi, termasuk di Sukabumi, diseminasi teknologi
pertanian mulai dari penyediaan benih, pemupukan, serta pengendalian hama dan
penyakit sampai kepada pemasaran dapat dilakukan secara digital. Dalam hal ini,
di Sukabumi akan di dukung oleh PT MSMB sebagai pengembang aplikasi RiTx
Bertani.
Model closed-loop bersifat
tidak kaku, peran dari aktor lain seperti perusahan-perusahan penyedia jasa
asuransi pertanian, dll, tentu akan sangat bermanfaat. Untuk pembiayaan dalam closed-loop
Sukabumi bekerjasama dengan BNI.
Value co-creation dari model dapat disusun setidaknya
untuk meningkatkan kinerja bisnis hortikultura melalui sinergi antar pemangku
kepentingan dalam budidaya cabe oleh petani. Peningkatan produktivitas dan
tingkat harga yang lebih tinggi yang diterima oleh petani saat panen adalah
contoh dari keluaran yang terukur. Dalam implementasi kegiatan ini tentunya
petani bukan menjadi obyek. Dalam hal ini peran petani tokoh atau champion
sangat penting. Dengan keberadaan duta petani milenial, Tokoh muda petani di
daerah ini, bersama-sama dengan ratusan petani hortikultura siap menjadi bagian
sentral. Mereka akan terus didorong oleh para penyuluh yang sudah dilengkapi
dengan fasilitas ICT.
Program closed-loop di
Sukabumi merupakan pilot project beserta Kabupaten Garut, hal ini
dikarenakan di dua kabupaten ini terdapat program yang sedang berlangsung yakni
ICT ADB Project yang bernama Leveraging ICT for Irrigated Agrucultural
Extension. Oleh karena itu kenapa program closed-loop ini ada di
Kelompok Tani Mandiri Desa Selaawi, Kecamatan Sukaraja.
Pelaksanaan program closed-loop
di Sukabumi sudah dilaksanakan semenjak bulan November yang di awali dengan
audiensi dari Kementerian Koordinator Perekonomian dengan Pemda Kabupaten
Sukabumi. Adapun tahapan dari awal pelaksanaan audiensi sampai launching
program closed-loop di jelaskan dalam tabel berikut:
TAHAPAN
KEGIATAN KEMITRAAN CLOSED LOOP KOMODITAS HORTIKULTURA KABUPATEN
SUKABUMI |
|||
NO |
TANGGAL |
KEGIATAN |
LOKASI |
1 |
12 November 2020 |
Audiensi Kementerian Koordinator
Perekonomian dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi untuk kegiatan
Kemitraan Closed Loop Komoditas Hortikultura |
Pendopo Kabupaten Sukabumi |
2 |
23 Desember 2020 |
Assessment CPCL Kemitraan Closed
Loop Komoditas Hortikultura |
Kantor BPP Kecamatan Sukaraja |
3 |
28 Desember 2020 |
Assessment CPCL Kemitraan Closed
Loop Komoditas Hortikultura |
Poktan Tani Mandiri |
4 |
25 Januari 2021 |
Assessment CPCL Kemitraan Closed
Loop Komoditas Hortikultura oleh BNI |
Kantor BPP Kecamatan Sukaraja |
5 |
27 Januari 2021 |
Assessment CPCL Kemitraan Closed
Loop Komoditas Hortikultura |
Poktan Bibilintik II dan Poktan Tani
Mandiri |
6 |
8 Februari 2021 |
Penandatanganan Mou Kemitraan Program
Closed Loop |
Kantor Kemenko Perekonomian |
7 |
24 Februari 2021 |
Rapat opsi Tanaman Tumpangsari dan
RAB dengan Paskomnas |
Virtual via zoom |
8 |
25 Februari 2021 |
Rapat Kebutuhan, spesifikasi, dan
jadwal pengiriman CRM dengan Indofood |
Virtual via zoom |
9 |
25 Februari 2021 |
Rapat revisi RAB CRM dan tumpangsari
dengan BNI |
Virtual via zoom |
10 |
26 Februari 2021 |
Rakor Pelaksanaan Kemitraan Closed
Loop Komoditas Hortikultura |
Hotel Selabintana |
11 |
27 Februari 2021 |
Diskusi Implementasi SOP Kemitraan Closed
Loop Komoditas Hortikultura |
Poktan Tani Mandiri |
12 |
8 Maret 2021 |
Rapat Koordinasi Pemasaran Produk
Holtikultura |
Kantor Paskomnas Indonesia |
13 |
24 Maret 2021 |
Penanaman Perdana Kemitraan Closed
Loop Komoditas Hortikultura |
Learning Center Closed Loop Komoditas Hortikultura |
Berikut CPCL Closed-loop data awal untuk selanjutnya
dilakukan assessment Bersama yang dilaksanakan di kantor BPP Kecamatan Sukaraja.
CPCL
KEGIATAN CLOSED LOOP |
|||||
KECAMATAN
SUKARAJA KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2020 |
|||||
NO |
NAMA
PETANI |
KELOMPOK
TANI |
DESA |
LUAS
(M2) |
JADWAL
TANAM |
1 |
H. Ade |
Tani Jaya |
Pasirhalang |
4000 |
Januari 2021 |
2 |
Syamsul |
Mekar 2 |
Pasirhalang |
5000 |
Januari 2021 |
3 |
Ece Sasmita |
Mekar 2 |
Pasirhalang |
3500 |
Januari 2021 |
4 |
Abim |
Mekar 2 |
Pasirhalang |
1500 |
Januari 2021 |
5 |
Jahid |
Bibilintik 2 |
Langensari |
1000 |
Januari 2021 |
6 |
Asep |
Bibilintik 2 |
Langensari |
1000 |
Januari 2021 |
7 |
Dedi Supriyadi |
Bibilintik 2 |
Langensari |
500 |
Januari 2021 |
8 |
Solehudin |
Bibilintik 2 |
Langensari |
2000 |
Januari 2021 |
9 |
Saepudin |
Bibilintik 2 |
Langensari |
2000 |
Januari 2021 |
10 |
Ma'up |
Bibilintik 2 |
Langensari |
3000 |
Januari 2021 |
11 |
Dadun |
Bibilintik 2 |
Langensari |
2000 |
Januari 2021 |
12 |
Asep Junaedi |
Tani Mandiri |
Selaawi |
3500 |
Januari 2021 |
13 |
Bu Hanan |
Tani Mandiri |
Selaawi |
2000 |
Januari 2021 |
14 |
Agung |
Tani Mandiri |
Selaawi |
3000 |
Januari 2021 |
15 |
Sandi |
Faju Silvi |
Margaluyu |
2000 |
Januari 2021 |
16 |
Pak Tjipta |
Faju Silvi |
Margaluyu |
1000 |
Januari 2021 |
17 |
Rifki Ismail Apriansyah |
Bibilintik 2 |
Langensari |
2000 |
Februari 2021 |
18 |
Ujang Solehudin |
Harapan Maju 1 |
Selawangi |
5000 |
Januari 2021 |
|
Jumlah |
44000 |
4.4 Ha |
Setalah dilakukan assessment ada beberapa petani yang mengundurkan
diri bergabung dalam program dan berikut CPCL Closed-loop hasil assessment
untuk selanjutnya dilakukan BI checking oleh BNI sebagai proses yang harus
dilalui untuk memperoleh pembiayaan dari perbankan.
CPCL KEGIATAN
CLOSED LOOP |
|
|||||||||
KECAMATAN
SUKARAJA KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2020 |
|
|||||||||
|
||||||||||
NO |
NAMA
PETANI |
KELOMPOK
TANI |
DESA |
LUAS
(M2) |
JADWAL
TANAM |
Ketinggian
Lahan (m DPL) |
Pengalaman
tanam cabe (Tahun) |
|||
1 |
H. Ade |
Tani Jaya |
Pasirhalang |
4.000 |
Januari 2021 |
500 m
DPL |
New |
|||
2 |
Jahid |
Bibilintik 2 |
Langensari |
1.000 |
Januari 2021 |
750 m
DPL |
20 THN |
|||
3 |
Asep |
Bibilintik 2 |
Langensari |
1.000 |
Januari 2021 |
750 m
DPL |
New |
|||
4 |
Solehudin |
Bibilintik 2 |
Langensari |
2.000 |
Januari 2021 |
750 m
DPL |
7 THN |
|||
5 |
Saepudin |
Bibilintik 2 |
Langensari |
2.000 |
Januari 2021 |
750 m
DPL |
10 THN |
|||
6 |
Ma'ruf |
Bibilintik 2 |
Langensari |
3.000 |
Januari 2021 |
750 m
DPL |
20 THN |
|||
7 |
Dadun |
Bibilintik 2 |
Langensari |
2.000 |
Januari 2021 |
750 m
DPL |
10 THN |
|||
8 |
Asep Junaedi |
Tani Mandiri |
Selaawi |
3.500 |
Januari 2021 |
850 m
DPL |
30 THN |
|||
9 |
Bu Hanan |
Tani Mandiri |
Selaawi |
2.000 |
Januari 2021 |
800 m
DPL |
12 THN |
|||
10 |
Agung |
Tani Mandiri |
Selaawi |
3.000 |
Januari 2021 |
800 m
DPL |
3 THN |
|||
11 |
Ujang Sandi |
Faju Silvi |
Margaluyu |
2.000 |
Januari 2021 |
800 m
DPL |
4 THN |
|||
12 |
Pak Tjipta |
Faju Silvi |
Margaluyu |
1.000 |
Januari 2021 |
850 m
DPL |
10 THN |
|||
13 |
Rifki Ismail Apriansyah |
Bibilintik 2 |
Langensari |
2.000 |
Februari 2021 |
750 m
DPL |
New |
|||
14 |
Ujang Solehudin |
Harapan Maju 1 |
Selawangi |
5.000 |
Januari 2021 |
450 m
DPL |
25 THN |
|||
15 |
Ujang Miftahudin |
Tani Mandiri |
Selaawi |
2.000 |
Januari 2021 |
850 m
DPL |
1 THN |
|||
|
Total |
|
|
35.500 |
|
|
|
|||
Dari 15 orang CPCL yang lolos BI Checking hanya ada 5 orang yakni :
Solehudin, Saepudin, Agung, Ujang Sandi, Ujang Miftahudin. Namun dari 5 orang
ini yang akhirnya mendapatkan KUR BNI ada 3 orang yakni, Solehudin, Ujang
Sandi, dan Ujang Miftahudin. Agung mengundurkan diri karena tidak diijinkan
oleh istrinya, dan Saepudin tetap ikut program closed-loop dengan biaya sendiri
tanpa pembiayaan dari perbankan. Berikut CPCL terakhir untuk program
Closed-loop Sukabumi:
CPCL
KEGIATAN CLOSED LOOP |
||||||
KECAMATAN
SUKARAJA KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2021 |
||||||
NO |
NAMA
PETANI |
LUAS
(M2) |
Tanaman
Utama |
Pembiayaan |
Pilihan
Tanaman Tumpangsari |
|
1 |
Solehudin |
2.000 |
CRM |
KUR BNI |
Sawi Putih, Buncis |
|
2 |
Saepudin |
1.000 |
CMK |
Biaya sendiri |
Sawi Putih, Buncis |
|
3 |
Asep Junaedi |
4.000 |
CRM |
Biaya sendiri |
Sawi Putih, Buncis |
|
4 |
Ujang Sandi Priatna |
1.000 |
CRM |
KUR BNI |
Sawi Putih, Buncis |
|
5 |
Ujang Miftahudin |
2.000 |
CRM |
KUR BNI |
Sawi Putih, Buncis |
|
Total |
10.000 |
|
|
|
|
Dalam Program closed-loop ini petani di ajak untuk lebih
professional karena sudah bekerja sama dengan off-taker sehingga harus
di buat rencana tanam dan panen (tabel terlampir).
Akomodasi
Hasil Produksi
Untuk mengirim hasil produksi petani closed-loop ke Paskomnas biaya
transportasinya akan di support oleh Kementerian Pertanian yang akan diajukan
melalui Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi sebanyak 30 kali panen. Selain itu,
Kementerian Pertanian akan support untuk keperluan sewa Gudang selama 7 bulan
karena untuk Kerjasama dengan PT Indofood Kelompok Tani harus memiliki Gudang
pemilahan hasil panennya. Untuk peralatan yang di butuhkan untuk Gudang belum
tersedia, harapannya sementara ini bisa di support oleh Pemda Kabupaten
Sukabumi.
SINERGITAS PROGRAM CLOSED-LOOP DENGAN PROGRAM YESS
Off-taker yang sudah akan Kerjasama
dengan Kelompok Tani Tani Mandiri adalah Paskomnas dan PT Indofood. Untuk
Kerjasama dengan Paskomnas, Paskomnas mendorong Kelompok Tani menjadi Koperasi
karena peluang Kerjasama dengan koperasi akan lebih luas. Dengan dorongan
tersebut dan ada peluang dari Kementerian Koperasi dan UMKM apabila Kelompok
Tani sudah menjadi Koperasi maka ada program dari Kementerian Koperasi dan
UMKM.
Dengan adanya peluang-peluang tersebut, Program Closed-loop
dan BPP Kecamatan Sukaraja mendorong dan memfasilitasi Kelompok Tani Tani
Mandiri menjadi Koperasi. Saat ini proses pembentukan Koperasi dari Poktan ini
sedang menunggu Akta Notaris. Poktan Tani Mandiri sudah bertransformasi menjadi
Koperasi Produksi Tani Mandiri Sejahtera Sukabumi.
Dengan sudah bertransformasinya Poktan menjadi Koperasi, Prof.
Firdaus sebagai akademisi dari program Closed-loop beserta Kemenko Perekonomian
mendorong Program Closed-loop untuk bersinergi dengan Program YESS.
Integrasi ini di maksudkan agar petani muda yang bergabung dalam program YESS
dan memiliki minat terhadap hortikultura bisa bergabung dengan program
closed-loop yang terlebih dahulu menjadi anggota Koperasi karena Kerjasama
dengan off-taker akan dilakukan dengan Koperasi Produksi Tani Mandiri
Sejahtera Sukabumi. Proses integrasi kedua program sudah pada tahap
identifikasi petani muda yang akan bergabung pada program Closed-loop.
Setelah petani muda yang siap bergabung dengan program closed-loop makan
akan dilaksanakan launching untuk integrasi kedua program ini. Lebih
jelasnya Program integrasi Closed-loop dengan YESS adalah sebagai
berikut:
1. Program CL-YESS akan difokuskan di Kecamatan Sukaraja dan luar
Kecamatan Sukaraja. Koperasi di lokasi eksisting akan dijadikan sebagai
hub/agregator.
2. Pada tanggal 31 Mei 2021 minimal 15 petani CPCL hortikultura Kec.
Sukaraja sudah teridentifikasi untuk tergabung dalam program CL-YESS. Petani CL
yg belum masuk dalam CPCL YESS akan dimasukkan dalam CPCL YESS Kabupaten
Sukabumi.
3. Kegiatan yang dilakukan dalam program CL-YESS adalah pelatihan
kelas khusus dimulai dari aktivitas sebagai berikut:
a. Pengenalan pasar dan motivasi usaha dari para pakar bisnis
(KADIN, PT Paskomnas Indonesia, Eden Farm, PT Indofood, dll) pada minggu kedua
Juni 2021;
b. Pelatihan GAP dan GHP, serta pelatihan crop management;
c. Pelatihan literasi keuangan/manajemen keuangan bertani;
d. Digitalisasi pertanian;
4. Selanjutnya akan dilakukan persiapan launching integrasi program Closed-Loop
dan YESS dan sekaligus penetapan Koperasi Produsen Tani Mandiri Sejahtera
Sukabumi sebagai hub integrasi bisnis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar