Salada (Lactuca sativa) merupakan tanaman hortikultura yang mempunyai nilai
ekonomis tinggi. Salada dapat di jadikan lalapan atau bahan campuran burger,
salad, dan gado-gado. Salada tak hanya memiliki rasa yang menyegarkan, ternyata
memiliki kandungan nutrisi seperti vitamin A,vitamin K, zat besi, kalium,
kalsium, serat, dan asam folat.
Salah satu lahan usaha sayuran salada
terletak di Desa Limbangan, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Luas lahan
budidaya salada yakni 0,4 ha, dengan ketinggian 796 m.dpl. Komoditas salada yang
dibudidayakan di sini yakni jenis salada hijau keriting.
Kegiatan pembibitan diawali dengan pesemaian. Tujuan
dilakukan pesemaian ini yaitu untuk memperkuat dan memperkokoh biibit tanaman
sayuran sebelum ditanam dilahan dan dapat menghitung kebutuhan bibit
dalam setiap bedengan yang dibutuhkan. Wadah pesemaian yang digunakan berupa tray pesemaian.
Tray pesemaian yang digunakan memiliki
2 ukuran yaitu dengan kapasitas 50 kotak
dan 121 kotak. Media yang dipakai dalam pesemaian yakni bokashi dan arang
sekam. Benih di sebar merata dalam setiap 1 kotak berisi 2 sampai 3 benih.
Benih yang telah disebar merata pada media tanam lalu ditutup menggunakan arang sekam dan
disiram terlebih dahulu sebelum disusun pada rak pesemaian.
Kegiatan pemeliharaan selada keriting
hijau yaitu dengan menyiram sebanyak 2 kali sehari yakni pada pagi dan sore
hari. Pemberian pupuk dan pestisida serta penyiangan gulma. Aplikasi pestisda
dilakukan apabila pada salada terserang Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).
OPT yang bisa menyerang pada tanaman salada yakni Penyakit busuk lunak (Soft
Rot) yang disebabkan oleh bakteri Erwinia carotovora.
Panen dilakukan setelah salada berumur
30-35 Hari Setelah Tanam (HST). Dengan luas 0,4 ha, panen dilakukan 2 hari
sekali dengan total produktivitas dalam satu periode tanam adalah 2 ton, dengan
harga Rp.5000,- per kilogram.
Kegiatan pascapanen yang dilakukan
yaitu sortasi dan grading. Kegiatan sortasi yaitu membuang selada yang terdapat
bercak hitam (Soft Rot). Kegiatan
sortasi ini dilakukan agar selada yang akan dipasarkan mempunyai kualitas yang
baik tanpa adanya bercak hitam (Soft Rot).
Kegiatan Grading yaitu mengelompokan salada yang mempunyai grade A (Super) dan
grade B (biasa). Selada grade A (super) di pack
menggunakan kotak container. Segmen utama
untuk salada keriting hijau berkualitas super yaitu untuk dikirim ke restoran. Sedangkan
selada grade B (biasa) di pack
menggunakan plastik dan dikirim ke pasar tradisional.
Pelaku lahan usaha salada berinisiatif
untuk melakukan registrasi lahan usaha agar mendapatkan Surat Keterangan
Registrasi agar produk salada yang dihasilkan dapat menembus pasar yang lebih
baik yakni Supermarket dan salah satu
tujuannya untuk Airline Food atau sajian
hidangan di maskapai penerbangan Indonesia.
Tidak bisa dipungkiri bahwa salada
merupakan salah satu sayuran daun yang rentan terhadap residu pestisida. Pengunaan
pestisida di kalangan petani sayuran seolah menjadi wajib, baik ada Organisme
Pengganggu Tumbuhan (OPT) atau tidak, karena ketakutan mereka akan resiko gagal
panen. Pola pikir (mindset) petani
sayuran terutama salada untuk mengurangi pemakaian pestisida merupakan salah
satu tantangan bagi petugas Penyuluh Pertanian dan Pengendali Organisme
Pengganggu Tumbuhan (POPT) untuk memberikan penjelasan mengenai pentingnya Good
Agricultural Practices (GAP) yang di dalamnya terdapat ruang lingkup
tentang perlindungan tanaman.
Fakta di lapangan petani belum banyak
memahami cara-cara bertani yang baik dan benar. Masih sedikit yang mengerti apa
dan bagaimana Good Agricultural Practices,
masih ada petani yang melakukan Pengendalian hama tidak mengikuti cara yang
benar, penyimpanan pestisida dan pembuangan limbah dan kemasan bahan kimia yang
tidak sesuai, serta penanganan pasca panen yang tidak higienis.
Kenapa perlu menerapkan GAP, yakni
untuk menjadikan usaha tani menjadi inovatif dan kompetitif. GAP juga dapat memperbaiki
hasil panen dan mutu produk. Implementasi GAP akan menuju ke pertanian yang
ramah lingkungan.
Manfaat dari penerapan Good Agriculural Practices dari segi
ekonomi adalah meningkatkan peluang akses pasar, serta meningkatkan daya saing
produk. Dengan pelaku usaha sayuran terutama salada mendapatkan sertifikasi GAP
maka akan memperluas penjualan pada rantai supermarket, hotel, restoran, rumah
sakit, food service, airline food dan banyak outlet lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar