A. PENDAHULUAN
Minat
Masyarakat untuk membudidaya daun potong philodendron secara komersial meningkat, seiring dengan meningkatnya
permintaan pasar domestic. Hal ini dibuktikan dari peningkatan luas area tanam
dan jumlah petani produsen di berbagai daerah sentra. Peningkatan jumlah petani
perlu diimbangi dengan upaya pembinaan dari Pemerintah agar usaha budidaya philodendron yang dilakukannya dapat memberi
keuntungan financial tanpa mengganggu kelestarian lingkungan system produksi.
Upaya Pemerintah tersebut adalah dengan cara penerapan SOP karena merupakan
salah satu cara efektif untuk mendapatkan hasil yang
bermutu dan berdaya saing tinggi. Dengan mengacu pada SOP, petani produsen
dapat memenuhi standar mutu prerferensi konsumen internasional sehingga membuka
peluang ekspor. Untuk pelaksanaan kegiatan penerapan SOP Philodendron ditingkat pelaku utama, perlu adanya pelaksanaan kegiatan Sekolah
lapang (SL) yang
dipadukan dengan program FMA
Reflikasi FEATI.
Sekolah
Lapang (SL) adalah suatu pola pendidikan Kilat (Diklat) yang dilaksanakan
secara bertahap dan berkesinambungan untuk mempercepat proses peningkatan
kompetensi kemampuan sasaran diklat, dimana proses berlatih melatihnya
dilaksanakan melalui kegiatan belajar sambil mengerjakan dan belajar untuk
menemukan atau memecahkan masalah sendiri dengan berazas kemitraan antara
pemandu dan peserta. FMA (Farmers Managed Extention Activities)
adalah kegiatan Penyuluhan
pertanian yang
dikelola oleh petani. Penyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta
pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya
dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya,
sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, effisiensi usaha, pendapatan
dan kesejahteraannya
B. TUJUAN
1.
Meningkatkan kemampuan
pelaku utama sebagai wirausaha agribisnis dalam
mengelola kegiatan penyuluhan/pembelajaran didesa dalam mengembangkan
agribisnisnya sehingga pelaku utama mampu melaksanakan prinsip – prinsip
agribisnis dalam melaksanakan usahanya
2.
Meningkatkan
kemampuan pelaku utama dan pelaku usaha dalam; merencanakan, mengorganisasikan,
melaksanakan, memantau dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan pertanian dari, oleh
dan untuk mereka dalam mengelola usaha taninya secara oftimal untuk
mengingkatkan pendapatan dan kesejahtraannya secara berkelanjutan
3.
Menerapkan prinsip-prinsip agribisnis (orientasi pasar,
menguntungkan, memiliki kepercayaan jangka panjang, kemandirian dan daya saing
usaha, komitmen terhadap kontrak usaha) dalam pelaksanaan usahanya
C. SASARAN
Anggota
kelompoktani
yang tergabung di Gapoktan Makmur Tani Jaya adalah Petani yang mengelola dan memiliki minat
untuk mengembangkan usahatani Daun potong philodendron
D. KELUARAN
1.
Petani mampu mengembangkan jejaring dengan berbagai sumber informasi teknologi,
pemasaran, permodalan dalam rangka pengembangan agribisnisnya
2.
Petani mampu mengembangkan kemitraan usaha dengan berbagai pihak
3.
Petani mampu mengembangkan dirinya menjadi pengusaha agribisnis yang profesional (enterpreneur)
E. METODE
1.
Ceramah/Diskusi
2.
Praktek
pada situasi nyata dengan menggunakan metode Laboratorium Lapangan
F. MATERI
1.
Materi
Pokok
a.
Pengamatan
agroekosistem
b.
Analisis
Agroekosistem
c.
Dinamika
kelompok, manajemen
kelembagaan, kemitraan, manajemen agribisnis, kewirausahaan
2.
Materi
Muatan Lokal
Pembuatan
Pestisida nabati dan MOL, memanfaatkan tanaman dilingkungan setempat dan limbah
pertanian
3.
Studi
Perbandingan
a.
Petak
FMA REFLIKASI FEATI Budidaya Philodendron
Petak yang dikelola berdasarkan prinsip SOP
budidaya berbasis GAP
b.
Petak
Konvensional :
Petak yang dikelola
berdasarkan kebiasaan petani setempat
G. EVALUASI
Untuk mengukur
tingkat pemahaman/Pengetahuan peserta SL FMA,
diukur dan dievaluasi melalui Test Awal dan Akhir
H. WAKTU
PELAKSANAAN
Pelaksanaan
Sekolah Lapang FMA REFLIKASI FEATI Daun potong philodendron dilaksanakan,
sebanyak 16 kali pertemuan dari tanggal 14
April s/d 27
Agustus 2014 Adapun rincian jadwal pelaksanaan
terlampir
I.
PESERTA
Jumlah
Peserta (Petani) 25 orang terdiri atas laki-laki 17 orang dan Perempuan 8
orang.
J.
FASILITATOR
1.
Penyuluh
Pertanian/BP3K Kec. Sukabumi
2.
PTCD
Kecamatan Sukabumi
3.
POPT
4.
Petani
Ahli /Praktisi
K. PEMBAHASAN
HASIL
1. Pelaksanaan
Kegiatan SL-FMA
Kegiatan SL-FMA dilaksanakan sebanyak 16 kali pertemuan, dimulai dari tanggal 14 April s/d 27 Agustus 2014, pada pukul
8.00 – 12.00 WIB.
2. Pembagian
Kelompok dan Petak Studi
Dalam
kegiatan pembelajaran peserta dibagi dalam 5 sub kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 5 orang peserta dan
diketuai oleh 1 orang yang terpilih. Setiap Kelompok membuat petak studi,
masing-masing 1 (satu) bedeng sepanjang 10 m. Penetapan aspek yang dijadikan
studi adalah menguji Jarak Tanam dan Penggunaan
Pupuk Oraganik/MOL
a.
Petak GAP : Jarak tanam 20 cm X 30 cm, menggunakan Pupuk Organik (Pukan /MOL)
b.
Petak
Konvensional yang biasa dilakukan petani : 10 cm X 10 cm,
menggunakan Pupuk organic (Pukan) dan An organic (NPK Phonska dan KNo3).
3. Pembelajaran
Secara
umum setiap kegiatan pembelajaran dibagi dalam beberapa tahapan antara lain:
a.
Pemandu
menjelaskan maksud dan tujuan serta menjelaskan materi pembelajaran
b.
Dinamika
Kelompok untuk mempererat kerjasama, memancing kreativitas dan memperlancar
komunikasi
c.
Peserta
melakukan pengamatan dilapangan
d.
Peserta
menggambarkan dan mencatat hasil dari pengamatan
e.
Setiap
Kelompok diwakili oleh seorang peserta mempresentasikan hasil pengamatannya
dalam ungkapan tulisan
f.
Topik
khusus “ Pembuatan Pestisida Nabati dan
MOL” dengan tujuan
f.1. Agar peserta mampu memanfaatkan
lingkungan tanaman setempat dan limbah pertanian
f.2. Agar peserta memahami dan terampil
dalam membuat Pestisida Nabati dan MOL
f.3. Peserta mau mengaplikasikan pada
tanaman philodendron, agar mutu produknya
meningkat.
4. Evaluasi
Sebelum dan
sesudah kegiatan belajar peserta melakukan test
awal dan test akhir dengan mengisi soal pilihan, untuk mengukur tingkat
pemahaman/Pengetahuan. Pertanyaan pada soal sesuai pada situasi nyata dan
selaras dengan materi yang diajarkan. Adapun hasil evaluasi, seperti tersaji
pada tabel 1.
Tabel 1. Hasil
Test Awal dan Akhir pada SL-FMA
Philodendron
No
|
Nama Peserta
|
Jumlah Nilai
|
Rata-rata
|
|
Pre Test
|
Post Test
|
|||
1
|
CUCU M
|
45
|
70
|
57,5
|
2
|
LENI H
|
70
|
60
|
65
|
3
|
ENCEP H
|
35
|
60
|
47,5
|
4
|
PEPEN
|
60
|
60
|
60
|
5
|
YAYAT RUHYAT
|
70
|
40
|
55
|
6
|
NANANG KARIM
|
70
|
70
|
70
|
7
|
YETI SUSILAWATI
|
55
|
80
|
67,5
|
8
|
CUCU S
|
75
|
80
|
77,5
|
9
|
MASITOH
|
70
|
50
|
60
|
10
|
Hj. YETI
|
55
|
60
|
57,5
|
11
|
EEL
|
50
|
70
|
60
|
12
|
H. JAJANG
|
15
|
65
|
40
|
13
|
ABDUL ADZIS
|
60
|
70
|
65
|
14
|
RAHMAT ISMAIL
|
50
|
50
|
50
|
15
|
MISBAH
|
5
|
40
|
22,5
|
16
|
ECE FURKON
|
35
|
20
|
27,5
|
17
|
BAA MARPUDIN
|
55
|
40
|
47,5
|
18
|
MUDROPA
|
65
|
35
|
50
|
19
|
APUD
|
30
|
50
|
40
|
20
|
YANTI ROSDIANTI
|
50
|
75
|
62,5
|
21
|
SUKARMA
|
40
|
75
|
57,5
|
22
|
CECEP S
|
45
|
75
|
60
|
23
|
HERMAN
|
40
|
55
|
47,5
|
24
|
RUDI
|
40
|
75
|
57,5
|
25
|
ANDI SUWANDI
|
50
|
60
|
55
|
|
JUMLAH
|
1235
|
1485
|
1360
|
|
RATA-RATA
|
49,4
|
59,4
|
54,4
|
L. KESIMPULAN
- Kegiatan belajar dalam SL-FMA philodendron dilaksanakan di sekretariat Kelompok dan pada lahan /petak study/usahatani philodendron. Adapun materi pembelajaran adalah Budidaya philodendron, kemitraan, manajemen kelompok, manajemen agribisnis, kewirausahaan.
- Nilai Test Awal, terendah : 5 tertinggi : 75 dan Nilai Test Akhir, terendah: 20 tertinggi : 75
- Hasil Test, secara simultan, tingkat pemahaman/pengetahuan peserta pada test awal : 49,4 dan test akhir : 59,4 dan meningkat sebesar 10, dengan rata-rata nilai sebesar 54,4.
M. PENUTUP
Salah satu kaidah dalam GAP/SOP adalah
proses produksi yang ramah lingkungan sehingga kegiatan yang harus dilakukan
adalah membatasi/mengurangi penggunaan cara bertani kita yang tidak ramah
lingkungan atau pada pupuk dan pestisida kimiawi, yang berdampak pada rusaknya
lingkungan pada tanah, air, biota, matinya musuh alami serta keamanan produk
bagi produsen dan konsumen. Proses adopsi mengenai prinsip-prinsip GAP/SOP
budidaya tanaman hias melalui Sekolah Lapang diharapkan petani akan lebih mudah
memahami prinsip-prinsip tersebut sehingga dapat menerapkan pada lahan
usahataninya.
Melalui Sekolah Lapang petani belajar
dari pengalaman sendiri sehingga akan lebih mudah dalam mengambil keputusan
untuk menerapkannya. Selain itu diharapkan petani mampu mengembangkan jejaring dengan
berbagai sumber informasi teknologi, pemasaran, permodalan dalam rangka
pengembangan agribisnisnya,
mampu mengembangkan
kemitraan usaha dengan berbagai pihak, mampu mengembangkan dirinya menjadi pengusaha agribisnis yang
profesional (enterpreneur).
Sebagai
tindak lanjutnya kami berharap dukungan dari semua pihak yang berkompeten agar
menjelang pasar bebas nanti produksi daun potong philodendron dapat bersaing di pasar Domestik maupum Internasional.
Demikian yang dapat kami laporkan kegiatan SL-FMA REFLIKASI FEATI Budidaya Daun
Potong Philodendron ini dan kami ucapkan terimakasih.
saya tertarik untuk bergabung ke kelompok tani ini,kebetulan saya juga baru belajar tanam philo dendron bulan september 2014 sebanyak 7500 pohon,per april ini umur tanaman sekitar 7 bulan namun belum mencapai ukuran dan kualitas yg d ingin kan pasar,,mohon kira nya saya di bantu untuk pencerahan nya,trims
BalasHapuslokasi kebun saya,di kp.selaawi desa selaawi sukaraja
BalasHapus