Dari
aplikasi pestisida pada suatu tanaman di lahan pertanian, maka kurang lebih 60%
pestisida akan jatuh ke tanah dan dari pestisida tersebut kemudian menjadi
permasalahan besar bagi kualitas lingkungan, karena akan terbawa aliran air dan
akhirnya masuk ke sungai hingga berpotensi membahayakan hewan ternak bahkan
manusia.
Agar residu pestisida di dalam tanah
tersebut tidak terbawa aliran air maka residu itu perlu ditahan dengan suatu
bahan yang dapat menyerap (imobilisasi), yakni arang aktif yang memiliki
kemampuan menyerap polutan.
Arang aktif dapat dibuat dari limbah
pertanian yang melimpah yaitu sekam padi atau tempurung kelapa, atau limbah
pertanian lainnya melalui proses pemanasan 500oC selama 5 jam dan
aktivasi pada tungku listrik dengan suhu 900oC selama 60 menit.
Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa arang aktif yang berasal dari sekam padi dan tempurung kelapa
memiliki daya serap yang tinggi (yang diekspresikan dengan angka lod) terhadap
residu pestisida masing-masing sebesar 460,4 dan 1191,8 mg/g.
Mekanisme Degradasi
Rongga arang aktif sangat disukai
oleh mikroba (bakteri tanah pendegradasi dan bakteri pengikat nitrogen) sebagai
tempat tinggal (rumah), sehingga populasi mikroba tersebut menjadi meningkat
dikarenakan di dalam rongga arang aktif terdapat nutrient C dan N yang berasal
dari residu pestisida.
Apabila residu pestisida masuk atau
terperangkap di dalam rongga arang aktif, maka residu pestisida tersebut akan
didegradasi oleh mikroba pendegradasi sehingga residu pestisida akan
terurai/terdegradasi.
Hasil penelitian menunjukkan bajwa
aplikasi arang aktif di tanah dapat menurunkan residu pestisida organoklorin
(lindan, aldrin, dieldrin, DDT, endosulfan dan heptaklor), organofosfat
(klorpirifos, diazinon) dan karbamat (karbofuran) dengan kisaran 70-90%.
Apabila konsentrasi residu pestisida di tanah dapat ditekan, maka konsentrasi
residu pada produk pertanian akan dapat diminimalisir.
Keuntungan penggunaan arang aktif dari limbah pertanian sangat efektif mengendalikan residu pestisida, namun
tidak menimbulkan masalah baru bagi lingkungan pertanian karena mudah
terdegradasi. Mengatasi pencemaran residu pestisida dan sekaligus mengurangi
limbah pertanian. Arang aktif disenangi oleh mikroba pendegradasi sebagai
“rumah tinggalnya”. Dari proses pembakaran limbah pertanian dapat dihasilkan
bahan kimia berguna.
Dampak negatif residu pestisida
terhadap kesehatan manusia adalah dapat mengganggu metabolisme steroid, merusak
fungsi tiroid, berpengaruh terhadap spermatogenesis; terganggunya sistem
hormone endokrin (hormone reproduksi) atau yang lebih dikenal dengan istilah
EDs (Endocrine Disrupting Pesticides), disamping dapat merangsang timbulnya
kanker.