Ternak ruminansia membutuhkan pakan berupa
hijauan dan konsentrat sebagai pakan penguat. Konsentrat selain untuk
memperbaiki kandungan nutrisi dari pakan yang dihasilkan, juga berfungsi
sebagai bahan pendukung dalam proses fermentasi. Hijauan pada waktu tertentu
seperti pada musim kemarau tidak tersedia dilapangan, sebaliknya pada musim
hujan hijauan cukup berlimpah. Ketersediaan hijauan yang berlebih pada musim
hujan dapat dimanfaatkan untuk dibuat pakan silase sebagai salah satu
alternatif untuk mengatasi kekurangan pakan saat musim kemarau sekaligus dapat
mempertahankan kualitas asupan gizi untuk ternak.
Tujuan
pembuatan silase:
1.
Meningkatkan kualitas hijauan pakan ternak melalui peningkatan kualitas gizi
dan daya cerna.
2.
Meningkatkan daya tahan penyimpanan
3.
Menanggulangi kebutuhan hijauan pakan pada saat musim tertentu.
4.
Pemanfaatan hasil limbah pertanian, dan perkebunan.
Konsep teknologi silase yang dikembangkan
selama ini masih bersifat silase tunggal (single silage) dan proses
pembuatannya dalam kondisi anaerob (tanpa oksigen). Dalam praktek di lapangan,
silase ini cukup terkendala karena memerlukan tempat simpan (pemeraman) yang
cukup vakum juga silase yang dihasilkan hanya memenuhi 30-40 persen kebutuhan
nutrisi ternak.
Silase komplit merupakan campuran hijauan,
limbah pertanian dan perkebunan yang diawetkan dengan cara fermentasi dalam
kondisi kadar air yang tinggi (40-80 persen) yang dilakukan dengan semi aerob.
Keunggulan silase komplit adalah:
1. Lebih mudah dalam pembuatannya karena tidak
memerlukan tempat pemeraman yang an-aerob, cukup dengan semi aerob.
2. Kandungan gizi yang dihasilkan juga lebih
tinggi, dapat memenuhi 70-90% kebutuhan gizi ternak sapi
3. Memiliki sifat organoleptis (bau harum,
asam) sehingga lebih disukai ternak (palatable).
CARA
PEMBUATAN SILASE
A. SILASE KOMPLIT
Bahan:
Bahan yang
digunakan terdiri dari 3 kelompok bahan yakni :
1.
Kelompok bahan pakan hijauan, terdiri dari rumput, leguminosa serta limbah
pertanian dan perkebunan.
2.
Kelompok bahan pakan konsentrat, Kelompok bahan pakan konsentrat dapat berupa
dedak padi/bekatul, onggok (ampas tapioka), ampas sagu, ampas tahu dan
lainlain.
3.
Kelompok bahan pakan aditif, Bahan aditif disini dapat terdiri dari campuran
urea, mineral, tetes dan lain-lain.
Rasio:
Rasio
Hijauan : Konsentrat : aditif mengacu pada formula 7 : 2 : 1 atau 6 : 3 : 1
yang didasarkan pada persentase berat.
Cara
Pembuatan:
1.
Bahan aditif dicampur dengan konsentrat hingga merata.
2.
Dicampurkan ke hijauan. Jika kondisi hijauan atau limbah petanian agak kering
maka diperlukan tambahan air sehingga kadar air campuran mencapai 40%.
3.
Masukkan bahan silase kedalam drum yang telah dilapisi plastik tebal.
4.
Tutup dan tekan dengan kuat atau diinjak-injak agar udara didalam keluar.
5.
Kemudian ikat plastik rapat-rapat, sehingga tidak ada udara masuk ke dalam,
serta jangan sampai bocor. Tutup drum rapat-rapat dengan penutupnya.
6.
Drum dieramkan dengan disimpan selama 3 minggu (21 hari).
7.
Silase harus disimpan dalam kondisi tertutup dan dapat disimpan hingga
4 –
8 bulan
B.
SILASE TUNGGAL
Bahan:
Salah satu dari jenis hijauan atau bahan
tumbuhan lainnya seperti: rumput gajah, rumput lapang, daun pucuk tebu, daun kacang-kacangan,
tongkol gandum dan jagung, batang nenas,jerami padi dll. Masing-masing untuk 100
kg hijauan dan aditif berupa tetes/molases 2,5 kg.
Cara
Pembuatan:
1.
Potong dengan ukuran kecil (3-5 cm).
2.
Hijauan dilayukan dengan cara diangin anginkan kurang lebih semalaman (kandungan
bahan kering 40-50%).
3.
Hamparkan diatas plastik
4.
Taburkan aditif tetes/molases dan aduk4. Masukkan ke dalam kantong plastik atau
drum ditekan kuat-kuat sehingga tidak adalagi udara yang tersisa.
5.
Tutup rapat dan jangan biarkan udara masuk kedalam wadah tersebut, kemudian
diamkan selama 3 minggu.
Ciri
- Ciri Silase Yang Baik :
1.
Berwarna hijau kekuningan
2. pH
3,8—4,2
3. Tekstur
lembut dan bila dikepal tidak keluar air dan bau
4. KA
60—70%
5. Baunya Wangi
PEMANENAN
DAN PEMBERIAN SILASE
Pemanenan:
1.
Setelah 3 minggu, silase dapat di buka dan diberikan kepada ternak sesuai
dengan kebutuhan.
2.
Silase hanya dapat dibuka 1 kali dalam 1 hari, dengan tujuan untuk menjaga
kualitas silase (jika sering melakukan buka tutup, maka kualitas silase akan
cepat rusak).
3.
Sebelum diberikan kepada ternak, sebaiknya silase diangin-anginkan terlebih
dahulu hingga bau asamnya hilang.
Pemberian:
Apabila
sapi belum terbiasa makan silase, silase diberikan sedikit demi sedikit dengan
cara dicampur dengan hijauan yang biasa dimakan. Jika sudah terbiasa dapat
seluruhnya diberikan silase sesuai dengan kebutuhan.
Ciri- Ciri Silase yang
baik :
1.
Berbau harum agak
manis khas fermentasi silase
2.
Tidak berjamur dan
tidak menggumpal
3.
Tidak busuk atau
berbau busuk
4.
Warna coklat kehijau-hijauan
5.
Nilai pH (derajat
keasaman) 4-4,5.
Daftar Pustaka :
Didik, Y., 2010. Pembuatan
silase rumput dan Tebon Jagung.lembahgogoniti.com
Thomas,
S., 2015. Cara mudah membuat silase
komplit.www.ilmuternak.com