MOL adalah kumpulan mikro
organisme yang bisa “diternakkan”, fungsinya dalam
konsep “zero waste” adalah untuk “starter”
pembuatan kompos organik. Dengan MOL ini maka konsep pengomposan bisa selesai
dalam waktu 3 mingguan.
MOL tape atau MOL
peuyeum lebih bersih, karena bahannya juga bersih, dan tidak ada
kesan menjijikkan. Bisa tapai singkong atau peuyeum ketan, pilih yang paling
mudah didapat.
1. siapkan botol
plastik air minum kemasan ukuran besar (1.500 ml). Cukup satu botol
kosong saja, tidak usah dengan tutupnya.
2. tape atau
peuyeum 1 ons, lalu masukkan dalam
botol tadi.
3. isikan air dalam
botol yang telah berisi tapai atau peuyeum tadi. Tidak usah penuh, cukup hampir
penuh.
4. masukkan gula ke
dalam botol yang telah diisi tapai atau peyeum dan air tadi. Bisa gula pasir atau gula
merah, 5 sendok makan.
5. kocok-kocok sebentar
agar gula melarut.
6. biarkan botol terbuka
tidak ditutup selama 4 atau 5 hari. Selanjutnya, selamanya botol tidak ditutup,
biar MOL-nya bisa bernafas.
7. setelah 5 hari, dan
kalau dicium akan berbau wangi alkohol, maka MOL telah bisa dipakai.
8. kalau ingin "beternak"
MOL, maka ambillah botol kosong yang sejenis, lalu bagilah MOL dari botol yang
satu ke botol kedua menjadi 2 bagian. Lalu isikanlah air ke dalam botol-botol
tadi sampai hampir penuh, dan kemudian masukanlah gula ke masing-masing botol
dengan takaran seperti di atas. Maka kita punya 2 botol MOL. Bila ingin
memperbanyak lagi ke dalam botol-botol yang lain, lakukanlah dengan cara yang
sama.
MOL tapai sudah cukup bagus
untuk percepatan membuat kompos, juga dapat dipakai untuk pupuk cair. bisa menambahkan buah nenas yang telah diblender halus ke dalam MOL
tapai, juga ditambah gula pasir. Warnanya menjadi kekuningan, baunya wangi
antara tapai dan nenas, dan tetap bersih.